Tuesday, September 19, 2006

Menjadi Manager yang Sebenarnya

Maju tidaknya suata perusahaan tergantung dari pada manager-manager yang ada diperusahaan itu, jika seorang Manager sudah tidak bisa memimpin dengan baik lagi cirinya para bawahannya tidak akan mau lagi mendengar dan mengikutinya. Para bawahan mencontoh pemimpinnya, oleh karena itu kualitas seorang bawahan tergantung dari kualitas dari Manager yang memimpin.

Kekuatan terbesar seorang Manager bukan dari luasnya kekuasaannya dan kecerdasannya semata, tetapi bagaimana cara ia me-manage dengan baik yang bersumber dari kekuatan pribadi yang dimilikinya. Maka jika ingin menjadi seorang Manager yang baik atau yang hebat, jangan pikirkan orang lain tapi pikirkan diri sendiri dulu sebab tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Suatu bangunan kuat, indah dan kokoh karena ada faktor pondasinya.

Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri maka hanya menjadi angan-angan belaka atau omong kosong saja. salah Satu lagu Ebit G. Ade yang salah satu liriknya mengatakan “kita harus banyak bercermin”, agar kita selalu senantiasa bercermin dan mengatakan “Ada Apa dengan Saya. ?”

Untuk menjadi manager bagi diri kita bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, dibutuhkan disiplin diri, perencanaan dan kesempatan untuk menyelesaikannya, tetapi menjadi manager bagi sebuah komunitas yang lebih luas akan sangat berbeda dan jauh lebih sulit lagi. Hal tersebut harus diawali dengan pemahaman yang lebih baik atas sifat dasar manusia.

Seorang Manager tidak terlahirkan begitu saja, melainkan melalui suatu proses. Ada manusia yang memiliki kemauan yang besar untuk menjadi seorang Manager tetapi belum tentu dapat memimpin dengan baik kalau tidak disertai dengan ilmu.

Jadi jika ingin menyelamatkan orang lain harus terlebih dahulu menyelamatkan diri dulu agar mempunyai kemampuan untuk menyelamatkan orang lain, karena bagaimana mungkin menyelamatkan orang lain kalau diri sendiri tidak selamat. Apa artinya di kantor “sukses” kalau untuk mengurus diri sendiri saja masih tidak becus, untuk itu mari coba merubah yang kecil-kecil dulu.

"Barang siapa yang hari ini sama saja dengan hari kemarin maka cilakahlah dia dan jika hari ini lebih buruk dari kemarin terkutuklah dia, beruntunglah bila hari ini lebih baik dari kemarin." (HR Bukhari)

Wassalam

No comments: